Lahirnya Negara - Negara Fasis
Fasisme berasal dari kata fascio dari kata fasces yang berarti seikat tongkat
dan kapak. Menurut para ahli sejarah bangsa Italia, fasisme adalah fascio di
combattimento, yang artinya kurang lebih "persatuan perjuangan". Kemudian
nama Fasisme menjadi nama partai di Italia yang didirikan oleh Benito
Mussolini. Fasisme adalah pengaturan pemerintahan dan masyarakat secara
totaliter oleh suatu kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis,
rasialis , militeris, dan agresif imperialis. Paham fasisme hampir bersamaan
dianut oleh tiga negara , yaitu Italia , Jerman dan Jepang.
- Fasisme di Jerman disebut Nazi (Nazisme).
Nazi adalah suatu partai di bawah pimpinan Adolf
Hitler. Seusai Perang Dunia I , Jerman berubah menjadi Republik yang semula
adalah kerajaan. Pemimpin pertama adalah Ebert, Berkuasa antara tahun 1919-1925, pemimpin selanjutnya adalah Presiden Hindenburg (1925-1934). Dalam
pemerintahan republic ini, Jerman mengalami berbagai macam kesulitan , Baik dalam
keuangan (Inflasi) maupun kekacauan ekonomi (Malaise). Dalam keadaan Negara
yang kacau tersebut rakyat Jerman mengharapkan orang yang kuat untuk
memperbaiki keadaan. Dalam suasana yang kacau ini muncullah Adolf Hitler dengan
partai Extrim yaitu NAZI.
Nazisme adalah
- Paham yang mengutamakan kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena itu terbentuk negara totaliter.
- Paham kemasyarakatan yang nasional sosialistis ( satu buat semua, semua buat satu, tetapi hanya untuk Jerman ).
- Untuk membentuk Negara totaliter pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin yang bertanggung jawab atas segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara Diktaktor.
Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah
bangsa yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia ( Deucland Uber Aless
) karena bangsa Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal
kekuatan jerman. Namun kekuatan itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing,
yaitu bangsa Yahudi dan Komunis. Orang Yahudi sebagai penyebab semua itu harus
dimusnahkan. Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk melepaskian diri dari
penderitaan dan meluaskan ruang hidup, Jerman harus membentuk angkatan perang
yang sangat kuat yang dipimpin oleh seorang Fuhrer ( pemimpin besar ).
Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah. Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai Nasionalis Jerman atau National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP ) yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi gagal. Hitler dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku ) isinya mengenai paham – paham Nazi.
Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah. Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan kekacauan-kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai Nasionalis Jerman atau National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP ) yang disingkat dengan Nazi berkembang menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi gagal. Hitler dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku ) isinya mengenai paham – paham Nazi.
Dalam waktu singkat Partai Nazi yang dipimpin
Hitler maju dengan pesat. Pada tahun 1933 Adolf Hitler diangkat menjadi Perdana
Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden Hindenburg.
Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana menteri yaitu:
- Jerman keluar dari LBB karena usahanya mengenai penambahan jumlah militer Jerman ditolak;
- Membatalkan semua perjanjian internasionalnya, termasuk Perjanjian Versailles yang dianggapnya sangat merugikan pihak Jerman;
- Memperkuat armada militernya untuk merebut kembali sungai Rijn;
- Membangun industrinya termasuk industri perang.
- Fasisme di Italia
Setelah Perang Dunia Ke I, pemerintahan di Italia dipegang oleh Kaisar Victor
Emmanuel III yang lemah, tidak tegas dan tidak disukai rakyatnya. Dalam keadaan
sperti itu muncul golongan Ultra Nasionalis yang mendapat dukungan besar dari
rakyat. Pada tahun 1919 golongan Ultra Nasionalis berhasil mendirikan Partai
Fasis dibawah pimpinan Benito Mussolini. Tahun 1922 Mussolini berhasil merebut
pemerintahan stelah berkuasa, Benito Mussolini menjalankan tugas panggilan suci
yaitu mengembalikan masa kejayaan Romawi Kuno yang diberi nama Italia La Prima.
Kebaktian yang mutlak kepada bangsa dan Negara menjadi prinsip dasar bagi
pendidikan fasisme di Italia. Pada tahun 1922 itu Partai Fasis yang dipimpin
oleh Benito Mussolini dan beranggotakan 50 ribu orang mengadakan long march ke
Roma dengan tujuan menuntut Perdana Menteri Italia untuk mengundurkan diri.
Raja Italia menunjuk Mussolini sebagai perdana menteri, mulailah pemerintahan dictator
Mussolini ( 1922 - 1944 ).
Dengan paham fasisnya, Mussolini melaksanakan tindakan - tindakannya sebagai
berikut:
- Diadakannya perjanjian Lateran ( 1929 ) dengan Sri Paus di Roma, yang menghasilkan terbentuknya Negara Vatikan seluas 44 ha. Selesailah soal Roma, yaitu pertentangan antara Paus dan pemerintahan Italia.
- Untuk melaksanakan Italia Irredenta-nya , pada tahun 1934, Italia bersahabat dengan Perancis karena khawatir terhadap kekuasaan Jerman.
- Pada tahun 1936, Italia dapat menduduki Ethiopia sehingga Kaisar Ethiopia mengajukan protes ke LBB, akhirnya Italia keluar dari LBB.
- Membantu Jendral Franco dalam perang saudara di Spanol ( 1936 - 1939 ).
- Italia menjalin kerjasama dengan Jerman untuk tidak saling mengganggu dalam mencapai cita-citanya masing-masing.
Dalam waktu singkat Italia dibawah Mussolini berkembang menjadi Negara kuat
berpahamkan Fasisme. Mussolini yang berkuasa kemudian bertindak secara diktator
seperti:
- Mengangkat dirinya menjadi perdana menteri merangkap menjdi panglima angkatan perang;
- Menempatkan anggota partai fasis dalam jabatan penting di pemerintahan
- Menyingkirkan kaum oposisi dengan kekerasan senjata
- Menghapuskan dewan perwakilan rakyat gaya lama
- Membuat undang - undang berdasarkan dekrit dari pusat
- Menghapuskan hak - hak asasi manusia
- Melarang emigrasi, perceraian, dan pembatasan kelahiran agar jumlah penduduk bertambah cepat
- Membatasi wewenang badan legislatif
- Sri Paus diakui kekuasaannya sebagai kepala gereja yang berkedudukan di Vatikan
Setelah merasa kuat Mussolini segera melancarkan politik ekspansionisme dengan
menyerang dan menduduki Abessinia dan Ethiopia pada tahun 1935. Untuk
memperkuat kedudukannya Italia menjalin kerjasama yang erat dengan Jerman dibawah
Hitler. Fasisme di Italia mempunyai kesamaan dengan Naziisme di Jerman, yaitu
bersifat Ultra Nasionalisme, militerisme, antiliberalisme, diktatorisme,
antiindividualisme, dan antikomunisme, bagi Fasisme berlaku semboyan semua
untuk Negara. Dalam perkembangannya Fasisme kemudian menjadi penyebab
meletusnya Perang Dunia ke II.
- Fasisme di Jepang
Menurut catatan Marcopolo nama Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata
Kajipon artinya Matahari terbit. Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong (
Nipon, Dai Nihon ). Menurut sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun
660 SM oleh Kaisar Tenno Jimmu. Tahun 660 ini dijadikan sebagai permulaan
tarikh Jepang. Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa Jepang disebut Syinto,
artinya jalan Dewa-dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selaian agama syinto
sejak abad 6 di Jepang telah pula menyebar agama Budha.
Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya
golongan bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum
Samurai ini merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin
tinggi dan setia disebut Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia
akan menghukum dirinya dengan menikam perutnya menggunakan pedang samurai
disebut hara-kiri. Pemerintahan di Jepang bersifat turun temurun secara
bergantian.
Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang
tinggi yang ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju
seperti negara-negara di Eropa. Politik isolasi Jepang menurutnya sangat
merugikan Jepang dan merupakan penyebab keterbelakangan Jepang. Ia kemudian
menerapkan sistem pemerintahan yang berparlemen seperti yang diterapkan di
Negara-negara Eropa.
Untuk mempersatukan seluruh negeri Jepang. Kaisar Meiji melakukan
tindakan-tindakan sebagai berikut:
- Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang bertugas menyusun Undang Undang Dasar Jepang ( Diet/Gikay )
- Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo
- Menetapkan Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera kebangsaan Jepang
- Menetapkan Syintoisme sebagai agama negara Jepang
- Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
- Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman
Disamping itu, Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan kemerdekaan tanggal 8
April 1868 yang berisikan:
- Semua jabatan di pemerintahan terbuka untuk umum
- Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan untuk umum
- Segala adapt istiadat kolot yang menghambat kemajuan Jepang dihapuskan
- Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang
- Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan negara.
- Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintahan
- Setiap warga negara Jepang diwajibkan menambah ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya untuk memajukan negara
Restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan negara Jepang pada
puncak keunggulannya. Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan
modern. Kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab
itu Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia Internasional. Beberapa factor
yang mendorong Jepang menjadi Negara Imperialis baru adalah sebagai berikut:
- Pendidikan Jepang dalam segala bidang seperti industri, perdagangan, angkatan perang, pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan industri yang pesat membutuhkan daerah pemasaran dan sekaligus bahan baku demi kelangsungan industrinya.
- Pertambahan penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang meningkat. Tahun 1872 penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah menjadi 72 juta
- Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh bangsa-bangsa Eropa
- Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U ( Dunia sebagai satu keluarga ) menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia sebagai keluarga besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar